BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa depan yang cerah. Sebab ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi dapat mempermudah manusia. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan cabang ilmu yang harus dikuasai dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tidak mungkin terjadi secara instan melainkan memerlukan usaha yang konsisten dan terus menerus. Salah satu misi pembangunan IPTEK adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas dan kreatif dalam suatu peradaban masyarakat yang berbasis pengetahuan. Perkembangan IPTEK yang makin pesat telah membawa perubahan di segala sektor kehidupan manusia. Dengan adanya penguasaan IPTEK merupakan suatu keharusan untuk mewujudkan manusia yang berkualitas. Sehingga kemiskinan dapat ditekan dan dihindarkan. Penyebab salah satu terjadinya kemiskinan adalah masalah penguasaan IPTEK dan keterampilan yang sangat minimal. Oleh karena itu, penanggulangan kemiskinan yaitu diberikannya kesempatan memperoleh pendidikan agar memiliki wawasan yang luas dalam berkarir sehingga kehidupan menjadi lebih baik dan sejahtera.
1.2 Batasan Masalah
Pada tulisan ini hanya akan menerangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, atau biasa disingkat IPTEK, Kemiskinan dan IPTEK yang Mempengaruhi Kemiskinan.
BAB II
IPTEK dan KEMISKINAN
2.1 Ilmu Pengetahuan
Ilmu : suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya
Pengetahuan : berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi
Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
Jadi, Ilmu Pengetahuan : seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
Ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan
dan objektif.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, teori kebenaran pengetahuan :
- Apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
- Apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
- Apabila mempunyai konsekuensi praktis dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu
Ilmu pengetahuan memiliki 3 komponen :
a. Ontologis : apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup yang menjadi objek penelaahannya
b. Epistemologis : cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan
c. Aksiologis : asas menggunakan ilmu pengetahuan/fungsi dari ilmu pengetahuan
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, 4 hal :
1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta/gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali
Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan da tindakan :
a. Pengamatan : kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistematis
b. Menggolong-golongkan dan membuktikan deengan cara berpikir analitis, sintetis, induktif, dan deduktif
c. Pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran
Penelitian dasar bertujuan utama menambah pengetahuan ilmiah, penelitian terapan adalah untuk menerapkan secara praktis pengetahuan ilmiah.
2.2 Teknologi
Teknologi : keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia
Luasnya bidang teknik :
1. Teknik bidang ekonomi : teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan kapital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik
Pandangan terhadap teknologi harus menekankan pada keserasian antara teknologi dengan kepentingan manusia dan integritas ekonomi yaitu dengan cara :
a. Memberikan banyak alternatif pilihan teknologi
b. Adanya interaksi yang serasi antara manusia, mesin-mesin, dan biosfer. Agar sistem ekonomi terpelihara
c. Teknologi harus menopang hidup manusia, bukan sebaliknya
Upaya Menjinakkan Teknologi :
a. Mempertimbangkan/mengganti kriteria utama dalam menerapkan suatu inovasi teknologi yang didasarkan pada keuntungan ekonomis
b. Penerapan teknologi harus merupakan hasil kesepakatan dari berbagai disiplin ilmu
2.3 Kemiskinan
Kemiskinan : keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan
Kemiskinan menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, dipengaruhi oleh :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Ciri – Ciri Kemiskinan :
1. Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3. Tingkat pendidikan rendah, tidak sampai tamat SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan
Kemiskinan dapat dikatagorikan 3 Unsur :
a. Disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
b. Disebabkan oleh bencana alam
c. Kemiskinan buatan : kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun kultural
2.4 IPTEK Mempengaruhi Kemiskinan
Bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan. Alokasi serta kualitas sumber daya alamnya. Dilihat dari sektor pertanian berdasarkan memanfaatkan sumber daya alam, Tingkat produktivitas yang rendah disebabkan oleh jumlah pekerja di sektor tersebut terlalu banyak, sedangkan tanah, kapital, dan teknologi terbatas serta tingkat pendidikan petani yang rata-ratanya sangat rendah. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah. Untuk itu diperlukan program-program pelatihan ketrampilan dalam pemahaman berbasis IPTEK. Juga kurangnya kegiatan-kegiatan/fasilitas lapangan kerja di luar bidang pertanian. Solusinya melaksanakan 78 jalur pemerataan yang meliputi : pemerataan pembagian pendapatan, penyebaran pembangunan di seluruh daerah, kesempatan memperoleh pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.
Kemiskinan dipelajari oleh banyak ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam ekonomi, dua jenis kemiskinan dipertimbangkan: kemiskinan absolut dan relatif. Dalam politik, penanggulangan aktif termasuk rencana perumahan, pensiun sosial, kesempatan kerja khusus. Dalam hukum, telah ada gerakan yang mencari pendirian “hak manusia” universal yang bertujuan untuk menghilangkan kemiskinan. Dalam pendidikan, kemiskinan memengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari keluarga miskin, kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan kurangnya kandungan gizi makan mereka membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar.
BAB III
KESIMPULAN
Penanganan kemiskinan pada prinsipnya merupakan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sumberdaya alam yang tidak menguntungkan dan rendahnya akses kelompok masyarakat miskin terhadap peluang- peluang yang tersedia. Oleh karena itu upaya pengentasan yang harus diarahkan pada :
a. Meningkatkan kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia, melalui jalur pelayanan pendidikan (pemantapan IMTAQ dan transfer IPTEK), pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi
b. Mengembangkan dan membuka usaha produktif yang dapat diakses oleh kelompok masyarakat miskin secara berkelanjutan serta memperbesar akses masyarakat miskin dalam penguasaan faktor produksi
c. Memelihara dan memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi masyarakat miskin
d. Pemihakan kebijakan publik yang mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat miskin
DAFTAR PUSTAKA
[1] URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
[2] URL:
http://www.pengertiandefinisi.com/2011/08/pengertian-ilmu-pengetahuan.html
[3] URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
[4] URL:
http://suci_k.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
[5] URL:
http://ashur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.3